Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2015 merupakan peringatan ke-43
yang diinisiasi sejak tahun 1972 oleh Badan Lingkungan Hidup Dunia atau
United Nations Environment Programme (UNEP). Tema peringatan tahun 2015
yaitu “Seven Bilion Dreams, One Planet, Consume With Care”, yang secara
bebas disesuaikan menurut relevansi di Indonesia, dengan tema “Mimpi dan
Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Dunia”. Dalam rangkaian acara Hari Lingkungan Hidup tanggal 5 Juni yang
dirangkaikan dengan Hari Bakti Rimbawan tanggal 16 Maret, berbagai
kegiatan dilakukan meliputi upaya-upaya pemahaman atau kampanye public,
dialog, menggali inisiatif masyarakat untuk semakin memahami dan
mencintai lingkungan dan rimba Indonesia.
Jika mengacu pada tema peringatan hari lingkungan hidup tahun 2015 dan gerakan yang dilakukan, gereja juga mempunyai andil dalam meng-kampanye-kan cinta lingkungan kepada semua warga gereja tidak terkecuali anak-anak sekolah minggu. Apalagi mereka adalah generasi penerus bangsa sekaligus generasi penerus gereja, sudah selayaknya gereja turut ambil bagian dalam program yang dicanangkan oleh pemerintah.
Apalagi alam dan segala isinya merupakan media yang sangat bagus bagi proses
perkembangan kecerdasan anak, karena di alamlah segala ciptaan Tuhan
bisa diketemukan untuk dipelajari dan dikenalkan kepada anak. Biasanya
alam juga akan memberikan suasana tersendiri bagi anak untuk bisa
merasakan (berinteraksi) secara langsung dengan lingkungan yang
seharusnya. Disinilah sebenarnya segala kemampuan dan kecerdasan anak
akan muncul dengan sendirinya, sedang peran orang tua adalah membimbing
dan mengajarkan apa yang seharusnya bisa diajarkan. Sehingga ada
pepatah, kalau ingin anak kita bisa tumbuh secara alami maka biarlah
alam yang akan mengajarkan (membimbingnya).
Pengenalan lingkungan hidup bagi anak bertujuan untuk membangun
kesadaran sejak dini agar lebih memperhatikan pentingnya pendidikan terhadap
lingkungan hidup. Selain itu akan lebih mendekatkan anak kepada lingkungan alam
sehingga lebih cepat berinteraksi menyadarai bahwa alam begitu penting untuk
kelangsungan hidup. Ruang lingkup yang dipilih pada tingkat pendidikan dasar,
yaitu untuk lebih memberikan pengenalan kepada anak mengenai lingkungan dan
keanekaragaman alam.
Sudah barang tentu, anak-anak harus "didekatkan" dengan alam lingkungan sekaligus dikenalkan dampak kerusakan dan dampak pelestarian lingkungan dimana mereka tinggal sehingga akan menciptakan generasi-generasi di masa depan untuk semakin melestarikan lingkungan dimana mereka berada.
0 comments:
Post a Comment