Saturday, May 10, 2025

Menyusun kurikulum untuk Sekolah Minggu

Menyusun kurikulum yang Alkitabiah dan kontekstual untuk Sekolah Minggu adalah langkah penting dalam memastikan bahwa anak-anak tidak hanya mengenal isi Alkitab secara benar, tetapi juga mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari mereka. Kurikulum ini harus sesuai dengan usia, perkembangan rohani anak, serta situasi budaya dan sosial tempat anak bertumbuh.

Berikut langkah-langkah menyusun kurikulum Sekolah Minggu yang Alkitabiah dan kontekstual:

 

Langkah-Langkah Menyusun Kurikulum Sekolah Minggu yang Alkitabiah dan Kontekstual

1. Menetapkan Tujuan Kurikulum yang Jelas

Tentukan arah dan tujuan pembelajaran untuk setiap jenjang usia. Contoh:

·         Usia 4–6 tahun: Mengenal tokoh-tokoh Alkitab, belajar taat dan mengasihi Tuhan.

·         Usia 7–9 tahun: Mengerti konsep dasar iman Kristen seperti dosa, keselamatan, doa.

·         Usia 10–12 tahun: Belajar menerapkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, mulai belajar melayani.

 

2. Berbasis Alkitab

Gunakan Alkitab sebagai sumber utama, bukan hanya cerita moral.

Pastikan setiap pelajaran punya dasar ayat Alkitab yang jelas dan tidak diputarbalikkan.

Pelajaran disusun secara bertema atau kronologis (dari Kejadian sampai Kisah Para Rasul, misalnya).

 

3. Membuat Rencana Tahunan dan Mingguan

Buat jadwal tahunan yang membagi cerita-cerita Alkitab sepanjang tahun, termasuk hari-hari khusus (Natal, Paskah).

Rencana mingguan berisi: judul pelajaran, pokok cerita, ayat hafalan, tujuan pembelajaran, metode, dan aktivitas pendukung.

4. Menyesuaikan dengan Konteks Anak

Gunakan ilustrasi dan aplikasi yang dekat dengan dunia anak (misalnya: kehidupan sekolah, keluarga, teman bermain).

Ajak anak berpikir bagaimana firman Tuhan dapat diterapkan dalam budaya dan kebiasaan lokal (misalnya: gotong royong, sopan santun, berbagi makanan).

Gunakan bahasa yang sederhana dan sesuai usia.

 

5. Mengembangkan Tujuan Pembelajaran yang Bertingkat

Setiap pelajaran sebaiknya punya tujuan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (tindakan). Contoh:

Pengetahuan: Anak tahu kisah Daniel di gua singa.

Sikap: Anak belajar berani percaya kepada Tuhan dalam kesulitan.

Tindakan: Anak mau berdoa dan tidak malu menunjukkan imannya di sekolah.


6. Menyusun Bahan Ajar dan Panduan Guru

Buat ringkasan pelajaran, panduan mengajar, dan aktivitas pendukung (gambar, permainan, craft).

Sertakan petunjuk aplikasi, pertanyaan refleksi, dan panduan doa.


7.Evaluasi dan Penyesuaian Berkala

Lakukan evaluasi setiap akhir bulan atau triwulan: Apakah anak-anak memahami pelajaran? Apakah materi relevan?

Minta masukan dari guru, orang tua, dan anak-anak sendiri.


 

Contoh Topik Tahunan (Untuk Usia 7–9 Tahun)

BulanTema BulananTopik Mingguan (Contoh)
JanTuhan Sang PenciptaKejadian, Adam dan Hawa, Air Bah
FebTokoh-Tokoh ImanAbraham, Musa, Yosua
MarYesus adalah JuruselamatKelahiran, pengajaran, mukjizat
AprPaskahPenyaliban, kebangkitan, hidup baru
MeiDoa dan ImanDoa Bapa Kami, Hana, Daniel
.........

Kurikulum Sekolah Minggu yang Alkitabiah dan kontekstual akan menolong anak tidak hanya tahu kisah-kisah Alkitab, tapi juga menghidupi firman Tuhan dalam dunia yang mereka hadapi setiap hari. Kurikulum ini bukan produk sekali jadi, melainkan proses yang terus dikembangkan, dengan hati yang terbuka terhadap pimpinan Roh Kudus dan kebutuhan anak-anak.

No comments:

Post a Comment