Friday, May 6, 2016

MENGAJAR ANAK BALITA

Siapa Anak Balita itu
Bawah lima tahun atau sering disingkat sebagai Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi dengan rentang usia dimulai dari dua sampai dengan lima tahun, atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.

Kenali Anak Balita
Memasuki tahun keduanya, akan ada banyak kejutan yang ditunjukkan si Kecil dalam perkembangannya. Dia belajar dan beradaptasi dengan cepat dengan lingkungannya. Si Kecil juga mulai aktif mengeksplor lingkungannya, dan tertarik terhadap berbagai benda di sekitarnya.
Tahun ini penuh dengan aktivitasnya menggunakan kedua kakinya untuk menjelajahi dunia sekitar. Si Kecil juga sudah mulai aktif memanjat, dan kemampuan berbahasanya terus berkembang. Dia juga sudah mampu menyadari perintah dari Ibu, dan mengikutinya.
Si Kecil mulai ingin melakukan semuanya sendiri: memakai pakaiannya, memberi makan dirinya sendiri, dan mencuci tangannya. Ibu akan mulai menyadari tanda apakah si Kecil kidal atau tidak. Dia juga sudah mulai berani melepaskan diri dari Ibu dan bermain dengan orang lain.
Secara kognitif, pada periode usia ini pemahaman terhadap obyek telah lebih ajeg. Balita memahami bahwa objek yang diaembunyikan masih tetap ada, dan akan mengetahui keberadaan objek tersebut jika proses penyembunyian terlihat oleh mereka. Akan tetapi jika prose penghilangan objek tidak terlihat, balita mengetahui benda tersebut masih ada, namun tidak mengetahui dengan tepat letak objek tersebut. Balita akan mencari pada tempat terakhir ia melihat objek tersebut. Oleh karena itu pada permainan sulap sederhana, balita masih kesulitan untuk membuat prediksi tempat persembunyian objek sulap.
Kemampuan bahasa balita bertumbuh dengan pesat. Pada periode awal balita yaitu usia dua tahun kosa kata rata-rata balita adalah 50 kata, pada usia lima tahun telah menjadi di atas 1000 kosa kata. Pada usia tiga tahun balita mulai berbicara dengan kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari tata bahasa dari bahasa ibunya.
contoh kalimat :
  • Usia 24 bulan: "Haus, minum"
  • Usia 36 bulan:"Aku haus minta minum"

Secara sosiologis, pada periode usia ini balita mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial di luar keluarga. Pada awal masa balita, bermain bersama berarti bersama-sama berada pada suatu tempat dengan sebaya, namun tidak bersama-sama dalam satu permainan interaktif. Pada akhir masa balita, bermain bersama berarti melakukan kegiatan bersama-sama dengan melibatkan aturan permainan dan pembagian peran.
Balita mulai memahami dirinya sebagai individu yang memiliki atribut tertentu seperti nama, jenis kelamin, mulai merasa berbeda dengan orang lain dilingkungannya. Mekanisme perkembangan ego yang drastis untuk membedakan dirinya dengan individu lain ditandai oleh kepemilikan yang tinggi terhadap barang pribadi maupun orang signifikannya sehingga pada usia ini balita sulit untuk dapat berbagi dengan orang lain.
Proses pembedaan diri dengan orang lain atau individuasi juga menyebabkan anak pada usia tiga atau empat tahun memasuki periode negativistik sebagai salah satu bentuk latihan untuk mandiri.


Cara Mengajar Balita
Cara belajar yang dilakukan pada usia prasekolah ini melalui bermain serta rangsang dari lingkungannya, terutama lingkungan rumah. Terdapat pula pendidikan di luar rumah yang melakukan kegiatan belajar lebih terprogram dan terstruktur, walau tidak selamanya lebih baik.
Bermain dan belajar tidak bisa dilepaskan atau dipisahkan dari kamus pembelajaran anak balita. Saat anak balita bermain, saat itu pula ia "belajar" sesuatu melalui aktifitas bermainnya. 
Jadi jika anda menjadi guru sekolah minggu untuk anak Balita, cara efektif untuk mengajarkan firman Tuhan adalah dengan metode bermain. Bermain sambil belajar Firman Tuhan. 

0 comments:

Post a Comment