Wednesday, March 27, 2019

Hakim pertama, Otniel

Hakim-Hakim 11: 1-33


Yefta ((bahasa Ibrani: יפתח, Yifthaḥ; bahasa Yunani: Ιεφθάε, Iephtae; bahasa Inggris: Jephthah, Jephtha atau Jephte; bahasa Latin: Jephte) dikenal juga dengan nama Yefta bin Gilead adalah salah satu tokoh hakim yang dicatat di dalam Kitab Hakim-hakim di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen (Hakim-Hakim 11:1-33). Sebagai hakim Israel ia bertugas selama enam tahun. Yefta menjadi hakim pada abad sebelum kerajaan Israel yang dipimpin oleh Saul berdiri, yaitu kira-kira tahun 1050 SM.
Yefta (artinya: Ia akan membukakan) adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa yang berasal dari Gilead. Ayah Yefta ialah Gilead, salah seorang dari suku Manasye yang dihormati, sementara ibunya adalah seorang sundal. Setelah beranjak besar, saudara-saudara tiri Yefta mengusirnya dari tanah keluarga mereka dan mengatakan kepada Yefta bahwa ia tidak berguna dan tidak layak tinggal di antara mereka. Lalu Yefta berdiam di tanah Tob dan hidup dengan para perampok.
Beberapa tahun kemudian ketika umat Israel ditindas oleh orang Amon, bangsa Israel berseru-seru meminta pertolongan Tuhan. Setelah masa pembuangan karena dilihat sebagai anak haram dan tidak diakui oleh sesama saudara sesukunya, Yefta dipanggil kembali ke Gilead oleh para tua-tua dan dibujuk untuk memimpin ekspedisi melawan para perampok Amon.
Ia pun menerima tugas yang diberikan kepadanya. Sebelum melaksanakan tugasnya Yefta bersumpah kepada Allah bahwa ia akan mempersembahkan apa saja dan siapa saja yang menyambutnya di depan rumah setelah kembali dari perang. Permohonan Yefta dikabulkan dan ia berhasil mengalahkan orang-orang bani Amon
Beberapa saat sebelum berperang melawan orang Amon, Yefta bernazar kepada Allah. Katanya, "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku, maka apa yang keluar dari pintuku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi milik Tuhan dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran" (11:30-31).
Ketika Yefta kembali ke rumahnya, ternyata yang pertama kali menyambutnya di depan rumah adalah anak perempuannya sendiri. Sekalipun hatinya bersedih, namun dia memenuhi nazarnya dan mempersembahkan putrinya kepada Tuhan. Selama dua bulan lamanya putrinya itu meratapi kegadisannya bersama dengan teman-temannya.
Yefta hidup pada periode antara Yosua dan Samuel, pada masa hakim- hakim. Setelah memerintah sebagai hakim atas orang Israel selama 6 tahun, maka matilah Yefta. Ia dikuburkan di sebuah kota di daerah Gilead.

0 comments:

Post a Comment