Wednesday, June 11, 2014

Adalah Sukacita Dihatiku





Adalah sukacita dihatiku, dihatiku, dihatiku

Adalah sukacita dihatiku, diberikan Tuhanku
Aku bahagia, bersuka cita ada kasih Yesus dihatiku
Aku bahagia, bersuka cita ada kasih Yesus dihatiku

Adalah damai sejahtera dalam hatiku
Adalah damai sejahtera dalam hatik, diberikan Tuhanku

Download Lagu : Sukacita

KASIHNYA SEPERTI SUNGAI





Kasih-Nya seperti sungai, kasih-Nya seperti sungai

kasih-Nya seperti sungai di hatiku
Mengalir di waktu susah, mengalir di waktu senang
kasih-Nya seperti sungai di hatiku

Berkat-Nya seperti sungai, berkat-Nya seperti sungai
berkat-Nya seperti sungai di hatiku
mengalir di waktu susah, mengalir di waktu senang
berkat-Nya seperti sungai di hatiku

Kuasa-Nya seperti sungai, kuasa-Nya seperti sungai
kuasa-Nya seperti sungai di hatiku
mengalir di waktu susah, mengalir di waktu senang
kuasa-Nya seperti sungai di hatiku

Download Lagu : KasihNya

Thursday, May 22, 2014

MENATA RUANG KELAS SEKOLAH MINGGU

Ruang kelas adalah sarana yang penting dalam proses pengajaran dan pembelajaran, demikian pula dengan ruang kelas sekolah minggu. Apalagi kebanyakan anak-anak sekolah minggu umurnya rata-rata mulai umur balita sampai menjelang remaja. Ruang kelas yang nyaman dan menyenangkan menjadi pendukung dalam proses penghantaran firman Tuhan kepada anak-anak sekolah minggu. 
Jika demikian maka gereja dan pengurus sekolah minggu harus dapat memperbaiki ruang kelas sekolah minggu sedemikian rupa agar ruang kelas mereka menjadi tempat yang selalu dirindukan unuk mendengarkan firman Tuhan.

Menata ruang kelas sekolah minggu pun tidak hanya asal, asal rapi, asal bersih tetapi harus didasarkan pada perkembangan usia anak sekolah minggu. Menjadi lucu kalau kita menata ruang kelas yang seharusnya diperuntukkan bagi balita namun yang menempati anak usia 10 tahun.

SEKOLAH MINGGU

Bagi jemaat Kristen, sekolah minggu adalah kata yang tidak asing lagi di telinga bahkan sudah menjadi kebutuhan bagi gereja bahwa setiap minggu anak-anak diajak untuk ke sekolah minggu.
Awal mulanya ada sekolah minggu di gereja-gereja tidak bisa dilepaskan dari dedikasi dari Robert Raikes (lahir 14 September 1736 – meninggal 5 April 1811 pada umur 74 tahun) adalah seorang dermawan Inggris yang dikenal sebagai bapak pendiri Sekolah minggu. Ia lahir di Gloucester pada 1736, anak sulung dari pasangan Mary Drew dan Robert Raikes seorang penerbit surat kabar di Inggris. Ia dibaptis pada tanggal 24 September 1736 di gereja St. Mary de Crypt di Gloucester. Pada 23 Desember 1767, ia menikah dengan Anne Trigge, seorang wanita yang berasal dari keluarga terhormat, dan dikaruniai tiga anak laki-laki dan tujuh anak perempuan.
Robert Raikes dikenal sebagai penggagas sekolah minggu. Pada abad 18, Inggris sedang dilanda krisis ekonomi yang sangat parah sebagai akibat Revolusi Industri. Robert Raikes melihat banyak anak-anak yang harus menjadi tenaga kerja di pabrik-pabrik sebagai buruh kasar dan bekerja enam hari dalam seminggu, yaitu pada hari senin hingga sabtu. Hari minggu mereka libur. Oleh karena itu, pada hari Minggu, mereka menjadi liar dikarenakan hanya pada hari inilah mereka bisa beriang gembira. Kebanyakan dari mereka menghabiskan uang penghasilan mereka dengan hal-hal yang tidak berguna seperti minum-minuman keras.

Melihat keadaan itu, Robert Raikes bertekad untuk mengubah keadaan. Ia kemudian memulai sekolah minggu ini di dapur Ny. Mederith di kota Scooty Alley pada Juli 1780. Di sana, selain mendapat makanan, anak-anak diajarkan sopan santun, membaca, dan menulis. Menurut Raikes, buku pelajaran yang terbaik yang bisa dipakai adalah Alkitab.


Dalam dua tahun, sekolah minggu dibuka di beberapa sekolah dan di sekitar Gloucester. Raikes kemudian mempublikasikan sekolah minggu melalui Gentleman's Magazine, dan juga Arminian Magazine pada 1784. Akhirnya atas bantuan John Wesley (pendiri Gereja Methodis), kehadiran sekolah minggu diterima juga oleh gereja, mula-mula oleh Gereja Methodis, akhirnya gereja-gereja Protestan lain. Pada tahun 1831, sekolah minggu di Inggris telah mengajar 1.250.000 anak, sekitar 25 persen dari populasi.
Mulai dari situlah sekolah minggu selalu ada bersama dengan perkembangan gereja.